Doa bersama untuk menghadapi UN, perlukah?

Bagi yang sedang panic, UN bisa saja dibayangin seperti Hantu yang menakutkan, mengerikan, dan apabila punya kesempatan untuk menghindar, pasti  bareng-bareng pada menghindar. Namun apa dikata, UN haruslah dihadapi oleh setiap siswa untuk dapat menuntaskan jenjang pendidikannya.
UN adalah hal yang penting, maka dari itu segala hal harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.  Namun sebagai catatan, persiapan untuk menghadapi UN tidak cukup hanya dengan belajar dan berlatih saja. Kesiapan Psikologis tentu merupakan sisi yang harus diperhatikan.
Ada 4 kemungkinan yang mungkin terjadi dari kombinasi antara kesiapan psikologis dengan kesiapan secara teknis dan penguasaan materi atau bahan.
Pertama, siswa yang siap secara materi, namun tidak siap secara psikologis. Siswa seperti ini kemungkinan besar akan gagal mengerjakan soal-soal yang tersaji, sebab dia tidak mempunyai ketenangan dalam mengerjakan. Bahan atau materi yang dikuasai sebelumnya bisa saja sirna ketika masuk di ruang ujian.
Kedua, siswa yang siap secara psikologis, namun tidak siap dalam penguasaan materi. Siswa seperti ini akan mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi, sehingga membantu dia untuk mengerjakan setiap soal yang tersaji. Namun dia akan tetap kesulitan ketika menemukan soal yang tidak dia kuasai. Ini akan sangat merugikan jika soal yang tidak dia kuasai itu banyak.
Ketiga, siswa yang tidak siap secara materi dan psikologis. Siswa ini akan mengalami stress yang tinggi ketika berada diruang ujian dan di depannya tersaji soal-soal yang harus dia hadapi. Ini adalah kondisi yang paling akut di diri siswa.
Keempat, siswa yang siap secara materi maupun secara psikologis. Siswa ini akan seperti menari-nari indah dan menikmati setiap waktu dalam mengerjakan soal-soal. Keberhasilan akan semakin besar kemungkinannya bagi siswa yang berada dalam kondisi ini.
Nah,sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana caranya agar kita siap secara psikologis?salah satunya adalah DOA..
Apa itu doa?  Tak ada satupun anugerah yang bisa diberikan kecuali oleh Allah swt yang Maha Pemberi, yang membuka pintu harapan bagi hamba-hamba-Nya yang berdosa sehingga sang hamba tidak dihadapkan pada keputusasaan. Bukankah Allah swt berjanji akan selalu mengabulkan doa hamba-hambaNya? "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu". (QS Ghafir: 60)

Janji Allah untuk mengabulkan doa kita merupakan tahrid (motivasi) untuk bersegera berbuat baik, dan tarbiyah (mendidik) agar kita mengakui dan merasakan nikmat Allah sehingga jiwa kita semakin terdorong untuk selalu bersyukur. Sebab rasa syukur itu pula yang mendorongnya untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Manfaat kedua yaitu, doa mengajari kita agar merasa malu kepada Allah. Sebab manakala ia tahu bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya, maka tentu saja ia malu untuk mengingkari nikmat-nikmatNya.
Bahkan manakala manusia sudah berada dalam puncak keimanan yang kuat sekalipun, maka ia akan lebih dekat lagi (taqarrub) untuk mensyukuri nikmat-Nya. Hal ini dicontohkan oleh nabi Sulaiman as. ketika berdoa: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (QS. An Naml: 35).
Nah, sekarang kita sudah mulai mengerti begitu pentingnya doa dari setiap apa yang kita lakukan untuk mencapai tujuan kita. Dan UN adalah salah satunya..Semoga bermanfaat..dan berhasil hadapi UN..
Jayalah Pendidikan Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites